Sementaraitu, Kades Banjar Sari Zuhri mengakui perbuatannya tersebut, ia menjelaskan dirinya sebagai manusia biasa telah melakukan kehilapan atas kejadian tersebut yang merugikan rakyat."Saya sudah membuat berita acara, saya akan membagikannya tanggal 29 Januari 2021, saya akan membagikan uang tersebut," janjinya.
PulauSumbawa. Sportivo. Politika. Kriminal. Lapsus. Opini. Astra Honda NTB. Bahas Bola. Ekonomi Bisnis Cerita rakyat yang dikisahkan secara turun temurun itu dipercaya sebagai pembelajaran. dan mahluk lain yang hidup di sekitarnya. Ini Dia Bukit Tembere, Obyek Wista yang Sedang Viral di Gunung Sari Lobar. Lapsus 23 Agustus 2021. Wisata
KarerID - Loker Hari Ini: Lowongan Kerja Dodo Rinti Sumbawa Pt Nnt Posts Facebook Juli 2022 - Update Lowongan Kerja Dodo Rinti Sumbawa Pt Nnt Posts Facebook Juli 2022 Terbaru tahun 2022, Lowongan Kerja Dodo Rinti Sumbawa Pt Nnt Posts Facebook Juli 2022 Adalah salah satu Perusahaan multi nasional yang bergerak di Bidang Lowongan Kerja Dodo Rinti Sumbawa Pt Nnt Posts Facebook Juli 2022 mungkin
TALIWANGPuluhan warga Sumbawa Barat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) melaksanakan aksi demo, kemarin. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada AMNT selaku perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Batu Hijau, Kecamatan Sekongkang. Gerak Gugat AMNT juga mengajak seluruh masyarakat KSB untuk bersama-sama menutup dan
SUMBAWA Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah resmi menunjuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB Ridwan Syah sebagai Komandan Lapangan persiapan event Motocross Grand Prix (MXGP) Samota, Sumbawa pada Juni mendatang. Ridwan menargetkan, pengerjaan sirkuit rampung dalam waktu dua pekan. "Bisa kita kerjakan dalam dua minggu," kata Ridwan saat
Padabulan April 1815, gunung Tambora meletus dan tercatat dalam sejarah sebagai letusan gunung terdahsyat di dunia. Museum Asi Mbojo bukan hanya saksi sejarah Bima, lebih dari itu ia menyimpan cerita panjang temali benang merah peradaban masyarakat Bima dari masa kesultanan Bima hingga kini. Arsitektur bangunan Museum Asi Mbojo merupakan
Padaperkembangannya menjadi suatu bentuk tontonan teater tradisional yang lengkap. Semula disebut ketoprak lesung, kemudian dengan dimasukkannya musik gendang, terbang, suling, nyanyian dan lakon yang menggambarkan kehidupan rakyat di pedesaan, maka lengkaplah Ketoprak sebagaimana yang sekarang kita kenal. Ketoprak pertama kali dipentaskan sekitar tahun 1909.
KisahSari Bulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Perkiraan waktu membaca 5 Menit Datu Panda`i yaitu putra mahkota kerajaan di Sumbawa. Satu hari, ia punya mimpi menikah dengan seseorang gadis yang sangatlah cantik. Dalam mimpinya, ia memanggil gadis itu " Sari Bln. ".
ReadAlih media 2013 by Khaziyel Ayman Fathullah on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here!
SatuHa KM menghasilkan madu setidaknya 1 ton/th (1000 kg x Rp. 50.000/kg = Rp.50juta/thn = Rp.4,17juta/bulan), sedangkan di Eropa dapat mencapai 2ton/th) selama 15 tahun tanpa perawatan berarti. Radius lebah mencari nektar sekitar 5km. Lebah menghisap sari bunga KM KM tumbuh baik di ketinggian 400-600m di atas muka laut, pH~5, dan sedikit air.
Xpy9pE0. Kali ini kami msmposting koleksi kumpulan cerita rakyat Nusa Tenggara Barat NTB yang paling populer dan banyak diceritakan. Salah satunya dari dongeng ini berkisah tentang sepasang sandal yang serakah. Cerita anak ini sangat sederhana dan mudah dicerna oleh semua usia, namun jangan salah dongeng rakyat ini mengandung psan moral yang sangat baik. Yuk kita baca dan ceritakan kembali dongeng NTB ini saat si kecil akan tidur. Cerita Rakyat NTB Sepasang Sandal yang Serakah Pada masa silam di Lombok, hiduplah seorang raja yang sudah berumur. Raja memiliki sepasang sandal kesayangan yang dalam bahasa setempat disebut lelampak. Lelampak itu terbuat dari kulit kerbau. Sandal kanan terbuat dari kulit kerbau jantan, sedang sandal kiri terbuat dari kulit kerbau betina. Tak seorangpun tahu kalau sepasang sandal itu ternyata adalah suami istri yang bisa bercakap cakap satu sama lain. Sang suami biasa dipanggil Papuq Mame sedang istrinya biasa dipanggil Papuq Kine. Tak ada yang bisa mendengar percakapan antar kedua sandal itu selain mereka sendiri. Seperti biasa raja selalu memakai sandal kesayangannya itu kemanapun ia pergi. Apalagi jika musim hujan seperti beberapa hari belakangan ini, sandal itulah yang selalu dikenakannya. Raja menganggap sandalnya yang terbuat dari kulit kerbau itu tahan air hingga tak cepat rusak. Raja hanya melepas sandalnya jika ia tidur di malam hari. Malam itu raja melepas sandalnya dan meletakkannya di kolong tempat tidur. Sepasang sandal yang kulitnya masih lembab karena terkena air hujan sungguh merasa tak nyaman. Tikus tikus dalam istana mengintai mereka karena bau yang mereka keluarkan. Sepasang sandal itu mulai ketakutan digigit tikus. “Istriku, jika kita selalu diintai tikus tikus jahat itu setiap malam, lama lama kita pasti akan digigit mereka”, kata Papuq Mame kepada istrinya. “Lantas kita mau apa suamiku ? Kita tak bisa jalan apalagi berlari untuk sembunyi..”, jawab Papuq Kine. Sang suami segera mengeluarkan ide yang ada dibenaknya. “Bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar kita dijadikan sepasang tikus ?”, tanyanya antusias. Karena Papuq Kine adalah seorang istri yang penurut, ia menyetujui usul suaminya itu. Akhirnya Papuq Mame yang didampingi istrinya itu berdoa kepada Tuhan. “Ya Tuhan, jadikanlah kami sepasang tikus..”, ucap Papuq Mame perlahan dengan nada memohon. Tuhan segera mengabulkan permohonan Papuq Mame. Tak lama kemudian Papuq Mame dan Papuq Kine berubah menjadi sepasang tikus bertubuh besar. Papuq Mame dan istrinya sangat menikmati menjadi seekor tikus. Karena tubuhnya jauh lebih besar daripada tikus tikus lain yang ada di istana, mereka sangat ditakuti. Tak jarang mereka mengejar tikus tikus lain jika kedapatan sedang mencari makan di dapur. Karena kelakuan Papuq Mame dan istrinya, raja dan penghuni istana lainnya merasa terganggu. Mereka susah tidur karena kegaduhan yang diakibatkan sepasang tikus itu. Akibatnya raja memerintahkan pengawal untuk memelihara kucing dalam istana untuk memangsa tikus tikus yang berkeliaran di sana. Pengawal raja membawa banyak kucing ke istana. Kucing kucing itu segera saja memangsa tikus tikus yang dapat mereka tangkap. Papuq Mame merasa sangat khawatir akan keselamatan dirinya dan istrinya. Karena itulah sekali lagi ia mengutarakan keinginannya kepada istrinya. “Istriku, apakah kau setuju jika kita memohon kepada Tuhan untuk dijadikan sepasang kucing ?”, tanyanya kepada Papuq Kine. “Dengan begitu, kita tak perlu lagi ketakutan diburu kucing kucing lapar itu”, tambahnya lagi meyakinkan istrinya. Papuq Kine setuju saja usul suaminya itu. Ia beranggapan pendapat suaminya itu benar. Papuq Mame segera berdoa didampingi istrinya. “Ya Tuhan, ubahlah kami menjadi sepasang kucing..”, katanya penuh harap. Sekali lagi Tuhan segera mengabulkan permohonan suami istri itu. Tak lama kemudian merekapun berubah menjadi sepasang kucing. Karena berbulu indah, sepasang kucing jelmaan lelampak itu menarik perhatian permaisuri. Sang permaisuri sangat senang pada mereka. Ia memperlakukan sepasang kucing itu dengan baik dan suka mengelus elus tubuh mereka. Karena itulah Papuq Mame dan istrinya bebas berkeliaran keluar masuk kamar tidur raja dan permaisuri. Meski sudah berada dalam kondisi yang nyaman, rupanya Papuq Mame belum puas. Ia merasa iri terhadap anjing pemburu raja yang senantiasa dibawanya berburu. Kelihaian sang anjing menangkap menjangan, seringkali membuat raja menghadiahinya sebagian daging binatang hasil buruannya. Hal ini membuat rasa iri Papuq Mame semakin menjadi. Papuq Mame segera menghampiri istrinya dan berkata. “istriku, bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar kita dijadikan sepasang anjing pemburu ?”, katanya antusias. “Coba kau bayangkan alangkah senangnya kita diajak jalan jalan ke hutan dan dihadiahi banyak daging menjangan”, ujarnya lagi penuh semangat. Papuq Kine sedikit terkejut atas usul suaminya itu. Walau demikian ia setuju saja karena menurutnya apa yang dikatakan suaminya itu tak ada salahnya. Papuq Mame segera berdoa disamping istrinya. “Ya Tuhan, jadikanlah kami sepasang anjing pemburu..”, katanya penuh harap. Lagi lagi Tuhan memenuhi keinginan Papuq Mame dan istrinya. Segera saja mereka berubah wujud menjadi sepasang anjing pemburu. Karena posturnya yang bagus dan kecakapannya berburu, Papuq Mame dan istrinya menjadi sepasang anjing pemburu kesayangan raja. Baginda senantiasa mengajak mereka berburu ke hutan dan menghadiahi mereka daging menjangan. Papuq Mame dan istrinya merasa sangat senang. Jika tak sedang diajak berburu, raja mengurung Papuq Mame dan istrinya dalam sebuah kandang. Lama kelamaan Papuq Mame merasa dirinya tak bebas. Ia ingin sekali berkeliaran kemana saja ia suka seperti sebelumnya. Rasa tak puas yang mendera hatinya membuatnya ingin berubah menjadi seorang manusia. “Istriku, apakah kau merasakan juga rasa terkekang seperti yang aku rasakan ?”, tanyanya pada Papuq Kine. Istrinya itu hanya mengangguk pelan. “Kalau begitu, bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar Ia menjadikan kita manusia ?”, tanyanya lagi. Papuq Kine terdiam sesaat. Ia merasa permintaan suaminya agak berlebihan. Walau demikian Papuq Kine merasa suaminya benar. Dalam hatinya, Papuq Kine ingin juga merasakan sebagai seorang manusia. “Ya Tuhan, jadikanlah kami sepasang manusia..”, pinta Papuq Mame segera setelah istrinya menyetujui usulnya. Tuhan tak keberatan menjadikan Papuq Mame dan istrinya sepasang manusia. Segera saja mereka berubah wujud begitu Papuq Mame selesai mengucapkan doanya. Setelah menjadi seorang manusia, Papuq Mame ingin sekali menjadi seorang raja menggantikan raja yang dinilainya sudah tua dan terlalu lama berkuasa. Lagi lagi Papuq Kine merestui saja keinginan suaminya itu. Ia tak kuasa menolak. Papuq Mame mengajak istrinya keluar dari istana dan mendirikan kerajaan baru yang terletak cukup jauh dari istana raja. Kemegahan istana yang dibangun Papuk Mame menarik perhatian banyak orang. Tak perlu waktu lama buat dirinya untuk memperoleh banyak pengikut. Karena tak kuasa menahan keinginannya, Papuk Mame segera mengajak para pengikutnya menyusun rencana untuk menyerang raja dan mengambil alih kekuasaan. Desas desus rencana Papuq Mame sampai ke telinga raja Raja segera menyuruh pengawal menyiapkan pasukan untuk menyerang Papuk Mame dan para pengikutnya lebih dulu. Raja tak ingin Lombok jatuh ke tangan manusia yang tak jelas asal usulnya. Demikianlah Papuk Mame dan para pengikutnya yang sama sekali tak punya pengalaman berperang, kocar kacir begitu diserang pasukan raja secara tiba tiba. Banyak pengikut Papuk Mame yang mati terbunuh. Tuhan masih melindungi Papuk Mame dan istrinya. Mereka berhasil melarikan diri ke dalam hutan. Papuk Mame merasa sangat sakit hati atas kekalahannya itu. Ia menolak mentah mentah saran istrinya untuk kembali sebagai orang biasa yang mengabdi pada raja. Tiba tiba Papuk Mame mengutarakan ide gilanya kepada istrinya. “Bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar dijadikan tuhan ?”, katanya kepada Papuk Kine yang menatapnya dengan mata membelalak karena terkejut. Sang istri menolak keinginan suaminya itu. Ia merasa kali ini suaminya sudah melampaui batas. Karena didesak terus menerus oleh suaminya, akhirnya Papuk Kine menyerah. Dengan berat hati ia menyetujui ide suaminya yang tak masuk akal itu. Papuk Mamepun segera mengucapkan doanya. “Ya Tuhan…jadikanlah kami ini sepasang tuhan..”, katanya tanpa ragu. Tuhan berang mendengar permohonan Papuk Mame. Segera saja Ia mengembalikan Papuk Mame dan istrinya ke wujud asalnya berupa sepasang sandal yang terbuat dari kulit kerbau. Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Kisah Sari Bulan Datu Panda`i adalah putra mahkota kerajaan di Sumbawa. Suatu hari, ia bermimpi menikahi seorang gadis yang sangat cantik. Dalam mimpinya, ia memanggil gadis itu “Sari Bulan”. Begitu terjaga, Datu Panda’i bertekad untuk mencari Sari Bulan dan menikahinya. Jadi, ia memohon pada ayahnya agar diizinkan berlayar mencari gadis dalam mimpinya itu. Selama perjalanan, Datu Panda’i bersama pengawal-pengawalnya sering menemui kesulitan. Tapi pada hari ke-672, mereka mendapat petunjuk. Saat itu, mereka tengah kehabisan air. Mereka berlabuh di sebuah pulau kecil untuk mencari mata air. Saat itulah mereka melihat di pinggir sebuah sungai sekelompok wanita cantik sedang bersenda gurau. Salah satu di antara mereka berseru, “Sari Bulan, kemarilah!” Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Baca kisah lengkap legenda dari NTB ini pada link berikut ini Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Kisah Sari Bula Kumpulan Cerita Legenda Dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog Di daerah Padamara, Nusa Tenggara Barat, tidak jauh dari Sungai Sawing, tinggalah Amaq Lembain dan istrinya, Inaq Lembain. Mereka adalah keluarga miskin dengan dua orang anak. Mereka bekerja sebagai buruh tani. Setiap hari mereka berkeliling ke desa-desa untuk menumbuk padi orang lain. Setiap kali Inaq Lembain menumbuk padi, kedua anaknya selalu ikut dengannya. Pada suatu ketika, Inag Lembain sedang sibuk menumbuk padi. Di dekat tempatnya bekerja, terdapat batu ceper. Si anak kemudian didudukkan di atas batu ceper tersebut. Terjadi keajaiban, pada saat Inaq Lembain menumbuk, batu ceper itu terangkat ke atas. Merasa ada sesuatu yang aneh, si anak yang sulung menyeru ibunya. Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog Baca kisah lengkapnya pada link kami berikut ini Kumpulan Cerita Legenda Dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog Cerita Rakyat NTB Nusa Tenggara Barat – Asal Kota Ampenan Pada zaman dahulu kala, ada sebuah desa bernama Kenanga yang dipimpin oleh Raden Satria Nata. Ketika Desa Kenanga diserang dan dibakar oleh Kerajaan Bali, Raden Satria Nata dan pengikutnya pergi mencari daerah baru. Akhirnya, mereka menemukan daerah yang mirip dengan Desa Kenanga. Daerah tersebut dinamakan Desa Madya. Di desa tersebut, mereka mulai bercocok bertani. Tanaman yang cocok dengan tanah di sana adalah tanaman komak atau kara. Ternyata, ketika sedang berbunga, sari bunga komak sering kali diisap oleh Putri Jin. Cerita Rakyat NTB Nusa Tenggara Barat Asal Kota Ampenan Baca kisah lengkap dari dongeng Nusa Tenggara Barat ini pada link berikut Cerita Rakyat NTB Nusa Tenggara Barat – Asal Kota Ampenan Dongeng Cerita Rakyat NTB La Golo Di sebuah desa kecil, hiduplah sepasang suami istri yang baru saja dikaruniai anak. Telah lama mereka menanti kehadiran sang buah hati, seorang bayi lelaki yang tampan dan lucu. Anak itu mereka beri nama La Golo, yang artinya adalah Pembuka Jalan. Kedua orangtua La Golo sangat berharap nantinya sang bayi mungil tumbuh menjadi pria dewasa yang gagah berani, membuka lahan untuk pertanian dan memimpin masyarakat dengan bijaksana. Sayangnya, La Golo tak seperti harapan ayah ibunya. Sejak kecil, sudah terlihat sifat manja dan pemalasnya. Ia suka menangis dan merengek ketika meminta sesuatu, dan merajuk jika keinginannya tidak terpenuhi. La Golo juga tidak mau membantu pekerjaan di rumah, kerjanya hanya makan dan bermalas-malasan saja. Cerita Rakyat Terkenal Legenda La Golo Baca cerita lengkapnya dengan klik link berikut ini Pesan moral dari kumpulan cerita rakyat Nusa Tenggara Barat NTB ini adalah Jika kita menginginkan sesuatu memang sudah seharusnya dengan cara berdoa kepada Tuhan, namun jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan serakah. Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga kita harus bersyukur dengan apa yang telah kita miliki. Jika kita bersyukur maka Tuhan akan membalasnya dengan rezeki yang kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan balasan berupa kebaikan, sebaliknya jika kita melakukan keburukan atau kejahatan maka kita juga akan mendapatkan balasan berupa hal yang buruk juga. Sumber dan Planara luar fanspage ini berisi dongeng dan cerita rakyat Nusantara dan Dunia Channel youtube yang berisi kumpulan dongeng duniaKumpulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara BaratCerita Rakyat Indonesia
Selain keberagaman budaya berupa tarian dan lagu daerah, Indonesia juga memiliki banyak cerita rakyat hingga melegenda. Cerita rakyat ini dilestarikan dari mulut ke mulut, sehingga tak heran jika dari Sabang sampai Merauke tahu mengenai cerita rakyat dari suatu ini adalah tujuh cerita rakyat yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah kisah Sari Bulan asal Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB. Penasaran seperti apa kisahnya? Yuk simak ulasan berikut Timun MasIlustrasi kisah Timun Mas Istimewa Cerita rakyat Timun Mas menceritakan seorang anak bernama Timun Mas. Cerita berawal dari Sarni yang merupakan seorang ibu, ia bertemu dengan raksasa yang meminta anak untuk memberikan sebuah biji timun karena Sarni tidak memiliki anak, katanya biji tersebut dapat memberikan anak setelah dua minggu. Namun, sang raksasa meminta agar anak tersebut diserahkan kepadanya ketika anak tersebut telah berusia 6 tahun. Baca Juga BTS Army Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Laut Lombok Utara 2. Malin KundangIlustrasi kisah Malin Kundang Istimewa Cerita rakyat ini merupakan cerita rakyat yang sangat populer, bahkan tidak jarang dijadikan sebagai petuah untuk anak “jangan durhaka kalau tidak mau dikutuk menjadi batu”. Cerita ini sendiri berasal dari Sumatera ini menceritakan seorang Malin Kundang yang durhaka kepada ibunya, ia tidak mau mengakui keberadaan ibunya setelah ia sukses merantau. Ibunya pun berdoa agar sang anak dikutuk, dan Malin Kundang pun dikutuk menjadi sebuah batu SangkuriangIlustrasi kisah Sangkuriang Istimewa Kepopuleran cerita rakyat Sangkurigan tidak berbeda jaug dengan Malin Kundang, keduanya sama-sama merupakan cerita rakyat yang sangat populer hingga ke seluruh nusantara. Cerita rakyat Sangkuriang berasal dari Jawa ini menceritakan seorang anak bernama Sangkuriang yang melamar ibu kandungnya sendiri yang bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi membuat syarat, ia ingin dibuatkan sampan yang sangat besar. Baca Juga Pemuda Asal Aceh Ditangkap Bawa 1 Kg Sabu di Lombok, Gagal Nikah Deh! 4. Batu MenangisIlustrasi kisah Batu Menangis Istimewa Meskipun tidak sepopuler Sangkuriang dan Malin Kundang, namun cerita rakyat ini tetap perlu untuk dilestarikan. Cerita rakyat Batu Menangis yang menceritakan seorang ibu yang memiliki anak perempuan cantik ini berasal dari Kalimantan sekali, anak tersebut sangat angkuh dan pemalas. Suatu hari, sang ibu mengajak anak pergi ke pasar dan anak tersebut mengatakan bahwa ibunya adalah pembantu, sang ibu pun sedih dan berdoa agar anaknya dihukum, anak tersebut pun berubah menjadi batu dan Jaka TarubIlustrasi kisah Jaka Tarub Istimewa Cerita rakyat ini dapat disebut Jaka Tarub atau Telaga Bidadari. Pada awalnya, terdapat 7 bidadari sedang bermain air di sebuah telaga, Jaka Tarub pun melihatnya dan ia mencuri salah satu baju milik sang bermain air, para bidadari pun berniat kembali ke kayangan, namun bidadari yang dicuri bajunya tidak dapat kembali karena baju tersebut juga merupakan alat terbangnya. Jaka Tarub pun menertawainya dan menawari sang bidadari untuk tinggal bersamanya selama di Lutung KasarungIlustrasi kisah Lutung Kasarung Istimewa Cerita rakyat ini menceritakan Purbasari yang merupakan putri cantik, ia diusir dari istana. Karena itulah yang ditunjuk sebagai ratu adalah kakaknya, bukan hidup di luar istana dan mengembara, beruntungnya ia bertemu lutung yang merupakan jelmaan pangeran dari Istana Kayangan. Lutung tersebut mencari istri yang cantik, dan mereka berdua mencari keadilan dengan merebut tahta kerajaan dari kakak Purbasari yang Kisah Sari BulanIlustrasi kisah Sari Bulan asal Nusa Tenggara Barat Istimewa Cerita rakyat ini berasal dari Nusa Tenggara Barat, di sini cerita ini lebih dikenal dengan sebutan Kembalinya Istri Datu akhir cerita, Datu Pandai, Sari Bulan, dan Aipad hidup bersama. Nama kerajaan pun diubah menjadi Kerajaan Tangko karenaia telah tujuh cerita rakyat nusantara dan sedikit jalan ceritanya. Kisah mana yang paling kamu sukai? Baca Juga Ternak Terpapar PMK di Lombok, 108 Ekor Dipotong Paksa
This study deals with the values of character education and local wisdom in Sumbawa Regency’s folklores.. This study aims to describing the types, content, the values of character education, the local wisdoms, and relevance with literature taught in elementary school. There are three sub-districts in Sumabawa Regency, they are Plampang, Lenanggular, and Utan. The subjects of this study were folklores entitled Paruma Ero, Batu Tongkok, Bola Sabale, and Meke Serep. The sampling technique was purposive sampling. The technique of the data analysis employs flow model analysis starting from collection, reduction, service, and conclusion. The raw data from the fields were selected, grouped, and arranged into an easy-to-analyze form to conclude. The research result from folklores ere; a myth, a legend, and a tale. The four folklores contain many character education values to impart curiosity, caring about environment, peace, high-determination, spirit of nationality, responsibility, honesty, creativity, religion, discipline, and independence. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 69 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT SUMBAWA Rosa Desmawanti Universitas Islam Negeri Mataram rosadesmawanti Article History Submitted 29 Jul 2022; Revised 12 Aug 2022; Accepted 13 Aug 2022 DOI Abstract This study deals with the values of character education and local wisdom in Sumbawa Regency’s folklores.. This study aims to describing the types, content, the values of character education, the local wisdoms, and relevance with literature taught in elementary school. There are three sub-districts in Sumabawa Regency, they are Plampang, Lenanggular, and Utan. The subjects of this study were folklores entitled Paruma Ero, Batu Tongkok, Bola Sabale, and Meke Serep. The sampling technique was purposive sampling. The technique of the data analysis employs flow model analysis starting from collection, reduction, service, and conclusion. The raw data from the fields were selected, grouped, and arranged into an easy-to-analyze form to conclude. The research result from folklores ere; a myth, a legend, and a tale. The four folklores contain many character education values to impart curiosity, caring about environment, peace, high-determination, spirit of nationality, responsibility, honesty, creativity, religion, discipline, and independence. Keywords the values ofcharacter education, local wisdom, folkloresVol. 21, No. 1, 2022 P-ISSN 2087-3638, E-ISSN 2655-7746 Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 70 Abstrak Kajian ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dan kearifan lokal dalam cerita rakyat Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, isi, nilai-nilai pendidikan karakter, kearifan lokal, dan relevansinya dengan sastra yang diajarkan di sekolah dasar. Ada tiga kecamatan di Kabupaten Sumabawa, yaitu Plampang, Lenanggular, dan Utan. Subjek penelitian ini adalah cerita rakyat yang berjudul Paruma Ero, Batu Tongkok, Bola Sabale, dan Meke Serep. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis model alur mulai dari pengumpulan, reduksi, pelayanan, dan penarikan kesimpulan. Data mentah dari lapangan dipilih, dikelompokkan, dan disusun ke dalam bentuk yang mudah dianalisis untuk disimpulkan. Hasil penelitian dari cerita rakyat sebelumnya; mitos, legenda, dan dongeng. Keempat cerita rakyat tersebut banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karakter untuk menanamkan rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kedamaian, tekad yang tinggi, semangat kebangsaan, tanggung jawab, kejujuran, kreativitas, agama, disiplin, dan kemandirian. Kata-kata kunci nilai-nilai pendidikan karakter, kearifan lokal, cerita rakyat El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 71 A. Pendahuluan Cerita rakyat merupakan fragmen yang menceritakan kisah perjalanan dan kehidupan seseorang yang dianggap mengesankan atau paling tidak mempunyai peran vital oleh si empunya cerita rakyat. Cerita rakyat diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi dalam masyarakat tertentu. Tradisi lisan oral tradision ini sering disamakan dengan folklor, karena di dalamnya tercakup pula tradisi lisan Endraswara, 2013 1. Selanjutnya berdasarkan pnelitian yang dilakukan oleh Gunnell 2010. Cerita rakyat tidak hanya membedakan fungsi dari masing-masing cerita rakyat, namun juga mengungkapkan hubungan nilai pendidikan yang ada di dalamnya memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Sumbawa yaitu sama-sama membahas tentang nilai pendidikan karakter yang relevan dengan pembelajaran di sekolah. Mengacu pada masalah yang dikemukakan di atas bahwa cerita rakyat merupakan bagian dari cipta karsa yang pada umumnya mengandung nilai-nilai luhur dan perlu ditransformasikan pada generasi muda, terutama anak-anak sekolah. Suku Sumbawa merupakan suku mayoritas di Sumbawa dan memiliki corak kebudayaan yang unik. Dialektika budaya pada masyarakatnya tumbuh dan berkembang sejak lama, hal ini terbukti dari hadirnya aksara satera jontal yang digunakan sebagai alat komunikasi tulisan. Satera jontal merupakan simbol-simbol huruf yang ditulis pada daun lontar jontal sebagai bentuk hadirnya ragam bahasa kemudian menjadi penguat hadirnya ragam budaya sastra. Selanjutnya setelah hadirnya ragam budaya sastra tersebut, masyarakat kemudian mengenal beragam cerita rakyat yang menjadi perwujudan simbol-simbol yang dituliskan pada media tertentu. Cerita rakyat di Kabupaten Sumbawa tumbuh dan berkembang secara turun-temurun dari generasi ke generasi, cerita rakyat tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dan nilai-niai kearifan lokal bagi masyarakat setempat. Nilai pendidikan karakter ditanamkan dalam berbagai pendekatan berupa kegiatan yang dilakukan secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler terintegrasi di dalam mata pelajaran, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Menurut Hidayatullah, 201043 strategi pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana yang kondusif, integrasi dan internalisasi. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat sangat penting dalam pembentukan karakter anak baik sekolah maupun di luar sekolah seperti yang diungkapkan Wiliam dalam Ratna, 2014 596 cerita rakyat mempunyai kebudayaan yang diwarisi dari nenek moyang secara turun temurun dalam beberapa generasi yang memngandung nilai-nilai luhur yang terdapat di dalamnya dapat ditransimisikan kepada peserta didik. Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 72 Kemdiknas 2010 8 sudah mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai pembentukan karakter melalui program operasional satuan pendidikan masing-masing. Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya,dan tujuan pendidikan nasional, yaitu 1 Religius, 2 Jujur, 3 Toleransi, 4 Disiplin, 5 Kerja Keras, 6 Kreatif, 7 Mandiri, 8 Demokratis, 9 Rasa Ingin Tahu, 10 Semangat Kebangsaan, 11 CintaTanah Air, 12 Menghargai Prestasi, 13 Bersahabat atau komunikatif, 14 Cinta Damai, 15 Gemar membaca, 16 Peduli Lingkungan, 17 Peduli Sosial, 18 Tanggung jawab. Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi yang berwujud aktivitas hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang di lakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai tempat “lokal wisdom” atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat. Sejalan dengan pendapat Rosyadi 1995 126 bahwa cerita rakyat sebagai bagian dari karya sastra daerah banyak mengandung nilai-nilai kehidupan, termasuk di dalamnya memiliki nilai kearifan lokal. Kearifan lokal sebagai sebuah kebijakan yang bersumber dari tata nilai dan budaya di suatu tempat jika dipelajari dan diungkapkan pada dasarnya mengandung nilai kehidupan dan ajaran yang tinggi. Nilai-nilai kearifan lokal dalam suatu cerita rakyat secara umum terbagi menjadi empat aspek yaitu nilai kepemimpinan, nilai pengabdian, nilai tradisi dan kebudayaan, dan nilai sosial. Selanjutnya sesuai dengan silabus yang diajarkan di sekolah dasar bahwa cerita rakyat dapat direlevansikan dalam pembelajaran sastra di sekolah dasar. Misalnya dalam nilai pendidikan karakter dan nilai kearifan lokal. Berdasarkan paparan di atas tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan karakter dan nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat Kabupaten Sumbawa serta relevansinya di sekolah dasar. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui informasi lisan dari para narasumber yang selanjutnya ditranskripsikan ke dalam cerita secara tertulis melalui data primer dan skunder. Sumber data yang digunakan yaitu, informan, tempat benda-benda fisik dan dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan 1 teknik rekaman, wawancara, dan pencatatan dan 2 analisis dokumen bedasarkan data-data yang diperoleh dari beberapa narasumber. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, dan alat rekaman. Teknik El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 73 cuplikan sampling yaitu mengambil sampel secara purposive purposive sampling. Keabsahan data yaitu triangulasi data sumber, triangulasi teori, triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis struktural dan analisis model interaktif interactive model of analysis yang dikembangkan Miles dan Humberman 1992. C. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dalam folklor/cerita rakyat Kabupaten Sumbawa, ditemukan bentuk foklor berupa cerita rakyat, tarian rakyat, dan puisi rakyat a Cerita Rakyat yang berbentuk mite yaitu, cerita rakyat “Paruma Ero”, kemudian cerita rakyat yang berbentuk legenda yaitu “Batu Tongkok”, dan cerita rakyat yang berupa dongeng yaitu cerita rakyat “Bola sabale”, dan “Meke Serep”. b Tarian Rakyat, tarian yang dikisahkan dari cerita rakyat Batu Tongkok c Puisi Rakyat puisi dalam cerita rakyat “Paruma Ero”. Berdasarkan hasil penelitian bahwa cerita rakyat Kabupaten Sumbawa, memiliki cerita yang sangat unik serta mengandung ajaran dan nilai-nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya lingkungan sekolah, dalam cerita rakyat “Paruma Ero” mengisahkan tentang perkawinan antara manusia yang bernama Lalu Ismail dengan seorang bidadari yang turun dari kayangan, kemudian hidup bahagia dan mempunayai anak yang bernama Lalu Mancauni dan mempunyai anak yang bernama Lalu Mancauni, sampai sekarang nama Lalu Mancauni sangat dikenal oleh masyarakat Brangkolong Kecamatan Plampang, kemudian cerita rakyat “Batu Tongkok” dalam cerita ini mengisahkan tentang seorang Raja yang memiliki sepasang putra kembar dengan kebiasaan unik yaitu makan dengan Lauk Gula merah. Selanjutnya cerita rakyat “Bola Sabale”, cerita ini memiliki kesan yang sangat menarik dan menghibur, alur cerita mengisahkan satu keluarga antara Bapak dan Anak yang memiliki sifat yang sama yaitu suka berbohong kepada seluruh masyarakat di kampungnya, namun mereka berdua memiliki hati yang baik dan suka menolong. Cerita rakyat “Lala Meke Serep” cerita ini mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan yang bernama Lala Baka, yang telah diasingkan oleh Ayahnya karena telah mempermalukan keluarga dan istana kerajaan. Secara umum, folklor yang dianalisis mengandung sebelas nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Kabupaten Sumbawa yaitu berdasarkan hasil penelitian cerita rakyat “Paruma Ero mengandung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai rasa ingin tau, peduli lingkungan dan cinta damai. Cerita rakyat “Batu Tongkok” mengadung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai kerja keras, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab. Selanjutnya dalam cerita rakyat “Bola Sabale” mengandung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai kejujuran, kerja keras, dan kreatif. Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 74 Kemudian dalam cerita rakyat “Meke Serep” mengandung empat nilai pendidikan karakter yaitu nilai disiplin, mandiri, cinta damai, tanggung jawab. Cerita rakyat Paruma Ero mengandung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai rasa ingin tahu, peduli lingkungan dan cinta damai. Nilai pertama, nilai rasa ingin tau yang terkandung dalam cerita rakyat “Paruuma Ero” adalah perasan Lalu Mncauni ketika tiga hari berturut rasa penasaran dalam terhadap tanaman yang ditemukan dalam keadaan rusak. Nilai kedua, nilai peduli lingkungan merupakan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan alam sekitar kemudian mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Nilai lingkungan ini tercermin dalam kutipan. “Lalu Ismail mempunyai kebun yang ditanami bunga-bunga dan tempat permandian atau kolam yang selalu di rawat dengan baik”. Sikap Lalu Ismail yang seperti ini mencerminkan kecinta lingkungan karena sehari-harinya semua tanaman itu selalu di rawat dan di jaga dengan baik. Nilai ketiga, cinta damai mencerminkan sikap seseorang yang menunjukkan rasa senang, tenang, dan bahagia sesamanya. Tergambar pada sosok Lalu Ismail yang menikah telah menikah dengan sang bidadari kemudian dikaruniai seorang putra yang bernama Lalu Mancauni. Sementara itu, cerita rakyat yang berjudul “Batu Tongkok” mengadung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai kerja keras, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab. Pertama, nilai kerja keras merupakan sikap berusaha dengan sepenih hati dan sekuat tenaga untuk berupaya mendapatkan keinginan pencapaian hasil yang maksimal pada umumnya Kusuma, 2012 12. Tergambar kepada sosok sang Raja yang mempunyai pendirian yang kuat, kerja keras dan tekat yang baik terhadap istri dan kedua putranya, setelah mengetahui bahwa persedian gula merah tersebut hanya bertahan beberapa bulan kedepan. Demi kelangsungan kedua putranya sang Raja beserta prajuritnya kembali berlayar untuk mencari gula merah di kerajaan lain. Kedua, nilai semangat kebangsaan Semangat kebangsaan mencerminkan cara berpikir, bertindak, berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan sendiri dan kelompoknya. Semangat kebangsaan merupakan perasaan cinta dan taat setia mendalam terhadap bangsa dan tanah air. Ketiga, nilai Tanggung Jawab Nilai tanggung jawab merupakan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan dan keluarga alam, sosial, dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Nilai tanggung jawab yang ada pada sosok pemimpin sang Raja dapat di contoh misalnya terlihat pada sikap sang Raja yang sangat bijaksana dan penuh tanggung jawab baik dalam keluarga di istana maupun kepada rakyat yang berada di daerah kekuasaannya. El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 75 Berdasarkan hasil penelitian dalam cerita dongeng “Bola Sabale” tergambar dalam kisah kedua tokoh yang sangat unik dan lucu, satu keluarga yang memiliki sifat yang sama yaitu suka berbohong, namun kedua tokoh tersebut memiliki hati yang baik dan suka menolong kepada sesama bahkan mereka berdua berniat untuk merubah sifat buruknya kemudian berusaha berkata jujur akan kepada seluruh warga masyarakat. Dari cerita rakyat “Bola Sabale” tersebut mengandung tiga nilai pendidikan karakter yaitu nilai kejujuran, nilai kerja keras, dan nilai kreatif. Pertama, nilai kejujuran merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan dalam bentuk perasaan kata-kata atau perbuatan bahwa realitas yang ada tidak dimanupulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Nilai kejujuran itu tergambar pada saat Pak Bolang berkata jujur bahwa di kebun tetangganya ada kerbau yang telah merusak tanamannya, namun tetangganya itu tidak percaya dengan semua omongan Pak Bolang karena selama hidupnya Pak Bolang beserta anaknnya sudah dikenal suka berbohong di kampungnya. Kedua, nilai kerja keras yang terdapat dalam cerita rakyat dongeng “Bola Sabale” tergambar dalam sosok Pak bolang dan anaknya, selain dikenal sebagai tukang berbohong oleh masyarakat setempat kedua tokoh ini memiliki semangat hidup, kerja keras dan suka menolong sesama. Ketiga nilai kreatif yang terkandung dalam cerita rakyat dongeng “Bola Sabale”. Pak Bolang selain dikenal sebagai kreatif berbohong oleh masyarakat setempat, Pak bolang juga di kenal sebagai orang yang sangat kreatif dalam menciptakan ide-ide baru yang bisa membuat semua orang tertawa atas kelakuannnya. Cerita rakyat “Meke Serep” mengandung lima nilai pendidikan karakter yaitu nilai riligius, mandiri, cinta damai, dan nilai tanggung jawab. Pertama, nilai riligius merupakan sikap yang patuh dan taat kepada Tuhan sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan untuk memperoleh kebaikan. Senada dengan pendapat Lickona 2013 57 bahwa nilai riligius adalah Tuhan di pandang sebagai zat yang mempengaruhi berkah dan pertolongan kepada manusia dalam menuntun umatnya untuk memperoleh keselamatan. Nilai riligius tercermin dalam tokoh Lala Baka yang sangat percaya dan yakin terhadap Arwah leluhur atau menurut kepercayaan dalam agama Hindu Arwah leluhur itu sangat pantang untuk dilanggar semua perintahnya. Pada zaman dahulu dalam masyarakat Sumbawa menganut kepercayaan animesme dan dinamisme yaitu kepercayaan terhadap roh-roh, dan pohon-pohon besar yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu apa pun perintah yang diberikan Lala Baka selalu mengikutinya termasuk untuk tidak diperbolehkan kembali ke kerajaan Sumbawa kemudian harus menetap di padang rumput Lanang Lengan di desa Suka Mulya tepatnya di Kecamatan Lenangguar di Kabupaten Sumbawa. Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 76 Kedua berdasarkan hasil penelitian dalam cerita “Meke Serep”, ini mengandung nilai disiplin yang sangat dijunjung tinggi oleh sang Raja pada zaman pemerintahan kerajaan Sumbawa. Sikap seorang Ayah yang begitu disiplin dalam mendidik anaknya untuk menjaga kehormatan keluarga dan nama baik kerajaan yang dipimpin. Sikap seorang Raja seperti ini sangat di senangi oleh rakyatnya, karena memiliki sikap yang sangat bijaksana dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Ketiga nilai mandiri mencerminkan sikap yang tidak mudah tergantung pada orang lain. Berdasarkan hasil penelitian nilai mandiri dalam cerita rakyat ini tercermin dalam tokoh yang bernama Lala Baka, hidup seorang sebatangkara dalam keadaan hamil besar di hutan lebat tepatnya di Gua Liang Bedis, yang jauh dari perkampungan, karena telah diasingkan dari istana kerajaan oleh Ayahnya sendiri, atas perbuatan yang telah melanggar aturan yang sudah disepakati atau telah membuat malu keluarga dan kerajaaan di istana. Maka dengan sangat berat hati Lala Baka pun menerima semua hukuman itu demi menjaga nama baik istana kerajaan. Keempat, berdasarkan hasil penelitian, nilai cinta damai tercermin dalam sosok Lala Baka merasa senang dan bahagia atas kehadiran Pen Batang bersama istrinya, untuk tinggal bersama di gua Liang Bedis atas kehadiran mereka, Lala Baka menyambut dengan hati yang sangat bahagia mereka karena kehadiran mereka berdua dapat memberikan kedamaian dalam hati Lala Baka beserta anaknya. Kelima, nilai tanggung jawab tergamabar dalam diri Lala Baka yang memiliki sifat tanggung jawab dan berjiwa keras terhadap kesalahan yang telah dilakukannya. Sebagai bentuk kewajiban dan tanggung jawab Lala Baka siap menerima segala hukuman yang telah diberikan oleh Ayahnya demi menyelamatkan nama baik keluarga dan istana kerajaan. Kemudian di sampaing Lala Baka bertanggung jawab menjadi ibu yang baik dalam mendidik anaknya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari keempat cerita rakyat itu mengandung nilai-nilai kearifan lokal yaitu nilai kepemimpinan, tradisi dan kebudayaan, pengabdian, dan sosial. Pertama, cerita rakyat “Paruma Ero” terdapat nilai kepemimpinan yang tergambar pada sosok Lalu Ismail yang sangat bijaksana dan bertanggung jawab dalam memimpin keluarganya. Nilai tradisi dan kebudayaan bagi masyarakat setempat permainan yang di sebut dengan “Paruma Ero” sampai sekarang barang pusaka itu dirawat oleh keterunan Lalu mancauni secara turun temurun, akan tetapi barang pusaka tersebut tidak dapat diperlihatkan kepada masyarakat biasa yang bukan keturunan dari Lalu Mancauni. Kemudian yang ke dua kuburan Lalu Mancauni dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat bayar nazar. Nilai sosial berupa ungkapan rasa syukur dituangkan dalam bentuk sedekah sederhana dalam nilai hakikat hubungan manusia dengan alam El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 77 sebagai penghormatan terhadap kuburan Lalu Mancauni masyarakat setempat mengadakan upacara tradisi bayar nazaar. Kedua, cerita rakyat “Batu Tongkok” mengandung nilai kepemimpinan seorang orang Raja yang sangat bijaksana dan rela berkorban buat kehidupan keluarganya. Oleh karena itu sang Raja sangat disenangi oleh seluruh rakyatnya. Berdasarkan hasil penelitian nilai pengabdian yang ditemukan dalam cerita rakyat Legenda Batu Tongkok yaitu masyarakat setempat mendirikan sanggar seni yang bernama “Batu Tongkok” cerita dalam tarian ini hanya mengisahkan tentang Permaisuri kerajaan yang sedang menunggu Sang Raja dengan isak tangis di atas perbukitan, kemudian setahun berlalu sang Permaisuri berubah menjadi batu, kemudian sampai sekarang masyarakat setempat mengenal batu itu dengan sebutan Batu Tongkok. Tarian ini bertujuan sebagai wujud pengabdian masyarakat terhadap sejarah peninggalan nenek moyang secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H. Muhammad Hatta bahwa masyarakat setempat mengenal tiga batu yang berbentuk kepala dan badan manusia, yaitu Permaisuri, anak putra kembar yang pertama beserta istrinya. Sampai sekarang batu tersebut masih hidup dan berkembang di desa Muer Kecamatan Plampang dan menjadi keyakinan bagi masyarakat setempat sebagai wujud peninggalan sejarah zaman dahulu. Selanjutnya nilai sosial terjadinya hubungan manusia dengan alam yaitu kepercayaan terhadap sejarah lahirnya cerita rakyat “Batu Tongkok” yang sangat di percaya oleh masyarakat Sumbawa. Ketiga berdasarkan hasil penelitian, dongeng “Bola Sabale” mengandung nilai kearifan lokal yaitu nilai kepemimpinan mengandung pesan moral bagi pembaca dan sangat relevan dengan pembelajaran di sekolah, karena nilai moral sebagai suatu pedoman dalam melakukan sesuatu guna membedakan akhlak yang baik dan buruk dalam mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai etika. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai tradisi dan kebudayaan yaang terkandung dalam cerita rakyat dongeng “bola Sabale” yaitu saling tolong-menolong. Tradisi seperti ini dalam masyarakat Sumbawa sangat kental dan tetap dilestarikan sampai sekarang. Selanjutnya, nilai sosial yang terkandung dalam cerita rakyat dongeng “Bola Sabale” yaitu baik hati, tolong menolong terhadap sesama. dari beberapa sifat yang baik ada satu sifat yang kurang disukai oleh tetangganya yaitu suka berbohong. Keempat, nilai kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat “Meke Serep” yaitu nilai kepemimpinan bahwa Raja Naung sasih memiliki sifat yang keras dan disiplin terhadap keluarga dan kerajaan yang dipimpin, oleh karena itu Raja Naung sasih sangat dihormati oleh rakyatnya. Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 78 Berdasarkan hasil penelitian ini terdiri atas nilai tradisi dan kebudayaan sampai sekarang masyarakat setempat Lenang Langan itu disebut dengan desa Suka Mulia di Kecamatan Lenangguar. Sekarang ini para seniman dan budayawan desa Lenangguar mendirikan sanggar seni Budaya Tana Samawa untuk mengabadikan dan melestarikan nama Suka Mulia sebagai sebagian masa lampau. Nilai sosial hubungan manusia dengan mahkluk lain yaitu sikap Lala Baka percaya atas bisikan Arwah Leluhurnya untuk menetap di Lenang Langan Desa Suka Mulia, dalam kepercayaan agama Hindu pantang untuk melanggar perintah leluhurnya. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi kelulusan bahwa cerita rakyat Kabupaten Sumbawa sangat relevan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, sebagai bahan materi alternatif dan pengayaan. Karena cerita rakyat Kabupaten Sumbawa memiliki gaya bahasa mudah dipahami dan mengandung nilai pendidikan karakter serta nilai kearifan lokal sangat relevan untuk perkembangan diri anak atau siswa didik. Mengingat hal tersebut, cerita rakyat dapat dimanfaatkan untuk minat dan motivasi membaca terhadap anak usia dini di sekolah dasar. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian bahwa Foklor/cerita rakyat dalam Kabupaten Sumbawa terdiri atas 1 bentuk dan isi foklor di Kabupaten Sumbawa yaitu cerita rakyat, tarian rakyat, dan puisi rakyat a Cerita Rakyat yaitu, cerita rakyat “Paruma Ero”, “Batu Tongkok “Bola sabale” dan “Meke Serep”. b Tarian Rakyat, tarian Batu Tongkok c Puisi Rakyat puisi dalam cerita rakyat “Paruma Ero”. Tarian rakyat yaitu tari yang diambil dalam satu tokoh dari cerita rakyat “Batu Tongkok”, mengisahkan tentang perasaan seorang permaisuri, menunggu menunggu sang Raja, yang tidak kunjung pulang sampai pada akhirnya sang permaisuri berubah menjadi menjadi batu, sampai saat ini masyarakat setempat mengenal batu tersebut sebagai bentuk peninggalan sejarah dari cerita rakyat “Batu Tongkok” yang berada di desa Muer Kecamatan Plampang. Sedangkan Lawas/puisi rakyat terdapat dalam cerita rakyat “Paruma Ero”, puisi ini mengungkapkan tentang isi hati Lalu Ismail kepada sang bidadari. Isi dari cerita rakyat “Paruma Ero” mengisahkan tentang pernikahan antara manusia yang bernama Lalu Ismail dengan sang bidadari yang turun dari Kayangan, mereka hidup bahagia dan mempunyai anak yang bernama Lalu Mancauni, sampai saat ini nama tersebut sangat di kenal oleh masyarakat setempat. Kemudian dalam cerita rakyat “Bola Sabale” mengisahkan tentang satu keluarga Bapak dan Anak yang memiliki kesamaan sifat yaitu suka berbohong, disamping itu mereka berdua mempunyai sifat yang baik terhadap sesama. Cerita rakyat “Lala Meke Serep” dalam cerita ini mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita yang bernama Lala Baka. 2 Dari hasil penelitian cerita rakyat El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 79 Kabupaten Sumbawa mengandung sebelas aspek nilai pendidikan karakter, yaitu nilai rasa ingin tau, peduli lingkungan, cinta damai, riligius, disiplin, mandiri, tanggung jawab, semangat kebangsaan, jujur, kreatif. 3 Nilai Kearifan Lokal yang terdapat dalam cerita rakyat Kabupaten Sumbawa yaitu nilai kepemimpinan, nilai tradisi/kebudayaan, dan nilai sosial. 4 Bedasarkan standar kompetensi dan standar kelulusan bahwa cerita rakyat Kabupaten Sumbawa sangat relevan dengan pembelajaran sastra di Sekolah dasar sebagai materi alternatif dan pengayaan pada aspek mendengarkan, karena mengandung beberapa nilai-nilai pendidikan karakter dan nilai kearifan lokal bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa. Sejalan dengan pendapat Rahmanto 1988 16 bahwa cerita rakyat bagi guru bahasa Indonesia dapat di pandang sebagai pisau bermata dua satu sisi dapat digunakan sebagai materi pembelajaran kebahasaan dan disisi lain dapat dimanfaatkan untuk materi pembelajaran apresiasi sastra. Sesuai dengan penelitian Mieder 2003 memabahas tentang folklor/cerita rakyat dengan gaya bahasa yang dipakai dan nilai pendidikan dalam cerita rakyat berupa dongeng dengan tokoh binatang kelinci, sedangkan dalam cerita rakyat Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat meneliti tentang nilai pendidikan karakter dan nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat yang berbentuk dongeng lucu bagi penikmat pembaca, selain itu juga banyak nilai moral yang relevan dengan pembelajaran sastra di sekolah. Senada dengan pendapat William Hansen 1997 bahwa penelitian dongeng dapat difokuskan pada kisah tertentu dimana jenis dongeng tersebut harus diseleksi, pada salah satu sisi kisah binatang. Cerita rakyat yang berbentuk dongeng merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang, kemudian diceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ivey 2007. Cerita rakyat memberikan nilai dan kemampuannya untuk menguraikan karya seni dan pertunjukkan dalam rangka untuk memahami perilaku, dan penanaman nilai-nilai pendidikan dan tidak hanya di akademi atau organisasi budaya tetapi dalam berbagai kegiatan termasuk kerja profesional dalam menentukan kebijakan publik. E. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian folklore di Kabupaten Sumbawa dapat di tarik beberapa simpulan sebagai berikut Pertama, bentuk dan isi folklor Kabupaten Sumbawa yang dihimpun, diteliti dan di analisis 1 cerita rakyat meliputi; a Mite Paruma Ero, cerita ini mengisakan tentang pernikahan Lalu Ismail dengan sang bidadari. b Legenda Batu Tongkok, mengisakan tentang perjuanga seorang Raja yang memiliki putra kembar dan mempunyai kebiasaan unik yaitu makan dengan lauk gula merah. c Dongeng Bola Sabale, menceritakan tentang satu keluarga yang antara anak dan Bapak Rosa Desmawanti ….. Nilai Pendidikan Karakter 80 yang memiliki sifat yang sama, dan Dongeng Meke Serep, mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan yang bernama Lala Baka 2 Tarian rakyat, yaitu tarian Batu Tongkok. 3 Puisi Rakyat atau puisi tradisional yaitu kutipan puisi dalam cerita rakyat Paruma Ero. Kedua, nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam folklor kabupaten Sumbawa antara lain meliputi nilai kejujuran, nilai tanggung jawab, nilai disiplin, nilai cinta damai, nilai peduli lingkungan dan nilai mandiri. Ketiga, nilai kearifan lokal meliputi nilai kepemimpinan, nilai pengabdian, nilai tradisi dan budaya serta nilai sosial. Berdasarkan kajian secara mendalam terhadap folklor yang berkembang di Kabupaten Sumbawa, bahwa cerita rakyat menurut standar isi dan standar kelulusan pada aspek mendengarkan sangat relevan dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar. El-Tsaqafah Jurnal Jurusan PBA, Vol. 21, 2022 81 Daftar Pustaka Endraswara, Suwardi. 2013a. Folklor Nusantara. Yogyakarta Ombak Gunnell, Terry. 2010. “Daiseies Rise to Become Oaks. The Politics of Early Folktale Collection in Northern Europe”. Journal of Folklore Research, vol. 121, no. I April 2010, pp, 12-37. Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban bangsa. Surakarta Yuma Pustaka. Ivey, Bill. 2011. “Values and Value In Folklore AFS Presidential Plenang Adress, 2007”. Jurnal of American Folklore 124 4916-18. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta Kementrian Pendidikan Nasional. Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter. Bandung Media Nusa. Mieder, Wolfgang. 2003. “Now I Sit Lake a Rabbit in the Pepper Proverbial Languange in the Latters of Wolfgang Amadeus Mozart. of folklore research/toc/jfr Vol 40. 1, pp. 33-70”. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta Kanisius. Rusyadi. 1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Jakarta Dewi Sri. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Terry GunnellIt is well known that the first collections of folktales played a key role in the “creation” of national identity in many nations in the mid-nineteenth century. This wider political role is often most apparent in the introductions written to accompany these early volumes, which give readers guidance as to how the material contained in the volumes should be understood. This article compares several such introductions from Northern Europe, namely those written to accompany Norske Folkeeventyr Jørgen Moe, 1852, Popular Tales from the Norse Sir George Dasent, 1859 and Íslenzkar þjósögur og æfintýri Gubrandur Vigfússon and Jón Árnason, 1862–64, noting not only the differing functions that the authors of these introductions saw their work as having, but also the complex web of academic relationships and influences that lie behind the genesis of these MiederProverbial language plays a major stylistic and expressive role in the letters of Wolfgang Amadeus Mozart 175691. Invaluable for understanding his genius, these letters contain revelations about his complex personal, artistic, and social existence. The stylistic and biographical discussion of this traditional folk rhetoric is grouped under eight subheadings Incantations and curses as proverbial formulas, animal phrases as social commentary, somatic expressions as emotional indicators, humorous use of anal folk speech, scatological humor in the Bäsle-letters, proverbial love letters to his wife, Konstanze, proverbial phrases as emotive venting, and Mozart's fate as expressed in proverbial Karakter Membangun Peradaban bangsaM HidayatullahFurqonHidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban bangsa. Surakarta Yuma and Value In FolkloreBill IveyIvey, Bill. 2011. "Values and Value In Folklore AFS Presidential Plenang Adress, 2007". Jurnal of American Folklore 124 491 Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaNasional Kementrian PendidikanKementrian Pendidikan Nasional. 2010. "Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa". Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta Kementrian Pendidikan RahmantoRahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta Kanisius.